Raja Gombal

Cowok     : Hai, manist. Kamu tau  ga’ bedanya Monyet sama kamu?
Cewek     : Hai. Ga’ tau tuh. Emang apaan?
Cowok    : Kalo’ monyet bergelantungan di kebun binatang, tapi kalo kamu bergelantungan di hati aku.
Cewek     : Ahhh, amang bisa aja. (xixixi :D )
Cowok     : Neng, tau ga bedanya Kulkas sama kamu?
Cewek     : Ga’ tau juga ….
Cowok     : Kalau Kulkas buat mendinginkan sesuatu, tapi kalau kamu mendinginkan suasana hati aku :D
(Wkakaka :D, DASAR RAJA GOMBAL , xixixi :P)

Cewek     : Kalau amang sama aku jelas Beda
Cowok     : Kok bisa?>?
Cewek     : Yaiyalah ….. kalau aku ga bisa bikin kata2 indah, kalau kamu sih raja gombal :D

Polisi Berkumis Tebal

Bantolo adalah bocah kecil yang bandel, tapi paling takut dengan polisi yang memiliki kumis tebal. Pada suatu hari Bantola sedang bermain di depan rumahnya, tiba tiba ada seorang polisi berkumis tebal datang berkunjung. Maka berlarilah Bantolo sambil menjerit.

Bantolo: "Mamaaaa... tolong ada polisi!"
Mama: "Ayo cepat sembunyi.."

Bantolo dengan tergesa-gesa langsung berlari ke arah mamanya dan langsung masuk dalam rok sang Mama. Namun Bantolo langsung keluar lagi dan berteriak kalau terus diikuti polisi berkumis.

Bantolong: "Tolooong... Polisi ada di dalam rok mama!" (kpl/dar)

Matematika Emang Aneh

Ada tebakan yang bikin ahli matematika bingung. nih… begini ceritanya:

* ada 1 ekor kambing harganya Rp 75.000
* ada 3 pemuda yang mau beli kambing tersebut…

berarti masing2 orang mengumpulkan @ Rp 25.000… Akhirnya terkumpul Rp 75.000 sesuai harga jual… betul?

Nah… uang itu lalu dikasih sama calo sejumlah uang tersebut = Rp75.000… Masih betul khan??? Calo itu ternyata ngasih ke pedagangnya Rp 70.000 (dipotong 5.000) Pasti dong?

Lalu dari 5.000 itu dibagi ke 3 pemuda tadi @ Rp 1.000 dan sisanya Rp 2.000 buat si calo… pasti masih betul khan?

Bahasa Inggris Versi Payjo

Suatu hari saya jalan-jalan ke Malioboro Jogja dan menemukan adegan lucu. Saat itu ada bule kehilangan sepeda motornya yang baru saja diparkir di depan toko. Sang bule bertanya pada temen saya, Paijo, yang saat itu kebetulan berada di tempat parkir. "Apakah melihat orang yang mengambil sepeda motor saya," tanya sang bule dalam bahasa Inggris.

Paijo yang orang jowo asli bilang dengan bahasa Inggris sesuai yang pernah dipelajarinya, "Yes, he use to table square-square. Worth
he fast-fast go without any wet expire."

Maksud Paijo, Iya, dia memakai kemeja kotak-kotak. Pantes dia cepat cepat pergi tanpa basa basi.

Lalu dengan sok berwibawa Paijo menasehati, "Different river if park bicycle motor liver-liver yes." Maksudnya: Lain kali kalau parkir sepeda motor hati-hati ya.

Si bule bingung nggak tau harus ngomong apa. Lalu Paijo bergumam dalam hati karena takut bulenya denger, "Basic bule!"

Maksudnya: Dasar bule!

Si bule ngeloyor pergi dan dengan pede-nya Paijo bilang, "Breasttttt!" sambil melambaikan tangannya.

Maksudnya: Dadaaaaa!

"Basic stupid, Paijo don't know himself," (Dasar bego, Paijo gak tau
diri, red) pikirku dalam hati saat itu, takut kedengeran Paijo karena dia pasti tahu artinya. (kpl/dar)

Kenapa Mengeluh??

Sebuah kata sederhana yang mungkin jarang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi seringkali kita praktekkan langsung baik secara sadar maupun tidak sadar.
Beberapa waktu lalu saya berkumpul dengan teman-teman lama saya. Seperti biasanya kami membicarakan mengenai pekerjaan, pasangan hidup, masa lalu, dan berbagai macam hal lainnya.

Setelah pulang saya baru tersadar, bahwa kami satu sama lain saling berlomba untuk memamerkan keluhan kami masing-masing seolah-olah siapa yang paling banyak mengeluh dialah yang paling hebat. "Bos gue kelewatan masa udah jam 6 gue masih disuruhlembur, sekalian aja suruh gue nginep di kantor!", "Kerjaan gue ditambahin melulu tiap hari, padahal itu kan bukan "job-des" gue", "Anak buah gue memang bego, disuruh apa-apa salah melulu". Kita semua melakukan hal tersebut setiap saat tanpa menyadarinya.

Tahukah Anda semakin sering kita mengeluh, maka semakin sering pula kita mengalami hal tersebut. Sebagai contohnya, salah satu teman baik saya selalu mengeluh mengenai pekerjaan dia. Sudah beberapa kali dia pindah kerja dan setiap kali dia bekerja di tempat yang baru, sebelum dia pindah ke pekerjaan berikutnya dia selalu ribut dengan atasan atau rekan sekerjanya.

Seperti yang bisa kita lihat bahwa terbentuk suatu pola tertentu yang sudah dapat diprediksi, dia akan selalu pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan berikutnya sampai dia belajar untuk tidak mengeluh.

Mengeluh adalah hal yang sangat mudah dilakukan dan bagi beberapa orang hal ini menjadi suatu kebiasaan dan parahnya lagi mengeluh menjadi suatu kebanggaan.
Bila Anda memiliki dua orang teman,yang pertama selalu berpikrian positif dan yang kedua selalu mengeluh, Anda akan lebih senang berhubungan dengan yang mana? Menjadi seorang yang pengeluh mungkin bisa mendapatkan simpati dari teman kita, tetapi tidak akan membuat kita memiliki lebih banyak teman dan tidak akan menyelesaikan masalah kita, bahkan bisa membuat kita kehilangan teman-teman kita.

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa kita mengeluh? Kita sesuai dengan harapan kita. Bagaimana kita mengatasi hal ini. Caranya sebenarnya gampang-gampang susah, kita hanya perlu bersyukur. Saya percaya bahwa di balik semua hal yang kita keluhkan PASTI ADA hal yang dapat kita syukuri.

Sebagai ilustrasi, Anda mengeluh dengan pekerjaan Anda.
Tahukah Anda berapa banyak jumlah pengangguran yang ada di Indonesia ? Sekarang ini hampir 60% orang pada usia kerja produktif tidak bekerja, jadi bersyukurlah Anda masih memiliki pekerjaan dan penghasilan. Atau Anda mengeluh karena disuruh lembur atau disuruh melakukan kerja ekstra.

Tahukah Anda bahwa sebenarnya atasan Anda percaya kepada kemampuan Anda? Kalau Anda tidak mampu tidak mungkin atasan Anda menyuruh Anda lembur atau memberikan pekerjaan tambahan.

Bersyukurlah karena Anda telah diberikan kepercayaan oleh atasan Anda, mungkin dengan Anda lebih rajin siapa tahu Anda bisa mendapatkan promosi lebih cepat dari yang Anda harapkan.

Bersyukurlah lebih banyak dan percayalah hidup Anda akan lebih mudah dan keberuntungan senantiasa selalu bersama Anda, karena Anda dapat melihat hal-hal yang selama ini mungkin luput dari pandangan Anda karena Anda terlalu sibuk mengeluh. Try it now:

1. Bersyukurlah setiap hari setidaknya satu kali sehari.
Bersyukurlah atas pekerjaan Anda, kesehatan Anda, keluarga Anda Atau apapun yang dapat Anda syukuri. Ambilah waktu selama 10-30 detik Saja untuk bersyukur kemudian lanjutkan kembali kegiatan Anda.
2. Jangan mengeluh bila Anda menghadapi kesulitan tetapi lakukanlah hal berikut ini.
Tutuplah mata Anda, tarik nafas panjang, tahan sebentar dan kemudian hembuskan pelan-pelan dari mulut Anda, buka mata Anda, tersenyumlah dan pikirkanlah bahwa suatu saat nanti Anda akan bersyukur atas semua yang terjadi pada saat ini.
3. Biasakan diri untuk tidak ikut-ikutan mengeluh bila Anda sedang bersama teman-teman yang sedang mengeluh dan beri tanggapan yang positif atau tidak sama sekali. Selalu berpikir positif lihatlah perubahan dalam hidup Anda.

"Semakin banyak Anda bersyukur kepada Tuhan atas apa yang Anda miliki, maka semakin banyak hal yang akan Anda miliki untuk disyukuri."


Dukuh Legetang Yang Melegenda

Kisah ini sudah lama, tetapi banyak yang belum mengetahuinya. Kisah ini hendaknya menjadi ibroh (Pelajaran), bahwa apabila suatu daerah bermaksiat semua, bisa jadi Allah akan mengazabnya secara langsung.

"Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang dilangit bahwa Dia akan menjungkirbalikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?" (QS Al Mulk 67: 16).

Dukuh Legetang adalah sebuah daerah di lembah pegunungan Dieng, sekitar 2 km ke utara dari kompleks pariwisata Dieng Kabupaten Banjarnegara. Dahulunya masyarakat dukuh Legetang adalah petani-petani yang sukses sehingga kaya. Berbagai kesuksesan duniawi yang berhubungan dengan pertanian menghiasi dukuh Legetang. Misalnya apabila di daerah lain tidak panen tetapi mereka panen berlimpah. Kualitas buah/sayur yang dihasilkan juga lebih dari yang lain. Namun barangkali ini merupakan "istidraj" (disesatkan Allah dengan cara diberi rizqi yang banyak dan orang tersebut akhirnya makin tenggelam dalam kesesatan).

Masyarakat dukuh Legetang umumnya ahli maksiat dan bukan ahli bersyukur. Perjudian disana merajalela, begitu pula minum-minuman keras (yang sangat cocok untuk daerah dingin). Tiap malam mereka mengadakan pentas Lengger (sebuah kesenian yang dibawakan oleh para penari perempuan, yang sering berujung kepada perzinaan). Anak yang kawin sama ibunya dan beragam kemaksiatan lain sudah sedemikian parah di dukuh Legetang.

Pada suatu malam turun hujan yang lebat dan masyarakat Legetang sedang tenggelam dalam kemaksiatan. Tengah malam hujan reda. Tiba-tiba terdengar suara "buum", seperti suara benda yang teramat berat berjatuhan. Pagi harinya masyarakat disekitar dukuh Legetang yang penasaran dengan suara yang amat keras itu menyaksikan bahwa Gunung Pengamun-amun sudah terbelah (bahasa jawanya: tompal), dan belahannya itu ditimbunkan ke dukuh Legetang.

Dukuh Legetang yang tadinya berupa lembah itu bukan hanya rata dengan tanah, tetapi menjadi sebuah gundukan tanah baru menyerupai bukit. Seluruh penduduknya mati. Gegerlah kawasan dieng... Seandainya gunung Pengamun-amun sekedar longsor, maka longsoran itu hanya akan menimpa dibawahnya. Akan tetapi kejadian ini bukan longsornya gunung.

Antara dukuh Legetang dan gunung Pengamun-amun terdapat sungai dan jurang, yang sampai sekarang masih ada. Jadi kesimpulannya, potongan gunung itu terangkat dan jatuh menimpa dukuh Legetang. Siapa yang mampu mengangkat separo gunung itu kalau bukan Allah Tabaroka wata'ala?

Kini diatas bukit bekas dukuh Legetang dibuat tugu peringatan. Ditugu tersebut ditulis dengan plat logam:

"TUGU PERINGATAN ATAS TEWASNJA 332 ORANG PENDUDUK DUKUH LEGETANG SERTA 19 ORANG TAMU DARI LAIN-LAIN DESA SEBAGAI AKIBAT LONGSORNJA GUNUNG PENGAMUN-AMUN PADA TG. 16/17-4-1955"

Allah Maha Besar.

Jika Anda dari daerah Dieng menuju ke arah (bekas) dukuh Legatang maka akan melewati sebuah desa bernama Pakisan. Sepanjang jalan itu Anda mungkin akan heran melihat wanita-wanitanya banyak yang memakai jilbab panjang dan atau cadar. Memang sejak dulu masyarakat Pakisan itu masyarakat yang agamis, bertolak belakang dengan dukuh Legetang, tetangga desanya yang penuh dengan kemaksiatan. Ketika kajian triwulan Forum Komunikasi Ahlussunnah wal Jamaah Kabupaten Banjarnegara bertempat di Pakisan, maka masyarakat Pakisan berduyun- duyun ke masjid untuk mendengarkan kajian dari Ustadz Muhammad Umar As Sewed. Ya, hampir semua masyarakat Pakisan aktif mengikuti kajian.

Wallahu a'lam bish shawab.

Sumber: http://sunniy.wordpress.com | Menebar Ilmu & Tegakkan Sunnah

Cerita Dibalik Kata FAMILY

Saya menabrak seorang yang tidak dikenal ketika
ia lewat. "Oh, maafkan saya" adalah reaksi saya. Ia berkata,
"Maafkan saya juga;
Saya tidak melihat Anda."

Orang tidak dikenal itu, juga saya, berlaku
sangat sopan. Akhirnya
kami berpisah dan mengucapkan selamat tinggal.

Namun cerita lainnya terjadi di rumah, lihat
bagaimana kita
memperlakukan orang-orang yang kita kasihi, tua dan muda.

Pada hari itu juga, saat saya tengah memasak
makan malam, anak
lelaki saya berdiri diam-diam di samping saya.
Ketika saya berbalik, hampir saja saya membuatnya jatuh.
"Minggir," kata saya
dengan marah. Ia pergi, hati kecilnya hancur.
Saya tidak menyadari
betapa kasarnya kata-kata saya kepadanya.

Ketika saya berbaring di tempat tidur, dengan halus Tuhan
berbicara padaku, "Sewaktu kamu berurusan dengan
orang yang tidak kau
kenal, etika kesopanan kamu gunakan, tetapi
anak-anak yang engkau
kasihi, sepertinya engkau perlakukan dengan
sewenang-wenang.

Coba lihat ke lantai dapur, engkau akan menemukan
beberapa kuntum bunga dekat pintu."
"Bunga-bunga tersebut telah dipetik sendiri oleh
anakmu; merah muda, kuning dan biru. Anakmu berdiri tanpa
suara supaya tidak
menggagalkan kejutan yang akan ia buat bagimu,dan
kamu bahkan tidak melihat matanya yang basah saat itu."
Seketika aku merasa malu, dan sekarang air mataku
mulai menetes.

Saya pelan-pelan pergi ke kamar anakku dan
berlutut di dekat tempat tidurnya, "Bangun, nak, bangun," kataku.
"Apakah bunga-bunga ini engkau petik untukku?"
Ia tersenyum, " Aku menemukannya jatuh dari pohon. "
"Aku mengambil bunga-bunga ini karena mereka
cantik seperti Ibu.
Aku tahu Ibu akan menyukainya, terutama yang berwarna biru."
Aku berkata, "Anakku, Ibu sangat menyesal karena
telah kasar padamu; Ibu seharusnya tidak membentakmu seperti tadi."
Si kecilku berkata, "Oh, Ibu, tidak apa-apa. Aku
tetap mencintaimu."
Aku pun membalas, "Anakku, aku mencintaimu juga,
dan aku benar-benar menyukai bunga-bunga ini, apalagi
yang biru."

Apakah anda menyadari bahwa jika kita mati besok,
perusahaan di mana kita bekerja sekarang bisa saja dengan
mudahnya mencari
pengganti kita dalam hitungan hari? Tetapi
keluarga yang kita tinggalkan
akan merasakan kehilangan selama sisa hidup mereka.

Mari kita renungkan, kita melibatkan diri lebih dalam kepada
pekerjaan kita ketimbang keluarga kita sendiri, > > suatu investasi
yang tentunya kurang bijaksana, bukan?

Jadi apakah anda telah memahami apa tujuan cerita
di atas? Apakah anda tahu apa arti kata KELUARGA?

Dalam bahasa Inggris, KELUARGA = FAMILY.

FAMILY = (F)ather (A)nd (M)other, (I), (L)ove, (Y)ou.


sumber : Abdullah I